Fiqh Syafi'i Matan Abi Syuja

Kewajiban Kepada Mayit

Fatwa Ibnul Qoyyim Al Jauziyah

Do'a orang yang sedang marah

Fiqh Syafi'i Matan Abi Syuja

Shalat khauf dan Larangan Memakai Perhiasan Emas dan Sutera bagi laki-laki

Monday, March 25, 2019

Fatwa Syaikh Bin Baaz Mengenai Salaam Menggunakan Isyarat Tangan







 مـا حـڪـم الـســلام بـالإشــارة بالـيـد ؟
Apa hukumnya salaam dengan isyarat menggunakan tangan ?

للشـيخ العلامـہ
ـبد العزيز بن ؏ـبد اللَّـہ بـن بـاز؏ 
 ـ رحمـہ اللّـہ تـعالـﮯ ـ

Oleh syaikh al 'alamah 'Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahulahu ta'ala.

السُّـــــــــــؤَالُ :
Pertanyaan :

↤« ماحكـم السـلام بـالإشـارة بـالـيـد؟ »
Apa hukum salam dengan isyarat menggunakan tangan ?

الجَـــــــــوَابُ :Jawaban :

↤« لا يجـوز السـلام بالإشـارة وإنـما السنـة السـلام بالكـلام بـدءاً ورداً.
Tidak diperbolehkan salaam dengan isyarat ( menggunakan tangan ) dan sesungguhnya sunnah salaam dengan ucapan diawal permulaan dan  menanggapi dng jawaban salaam.

 أمـا السـلام بالإشـارة فـلا يجـوز لأنـه تشـبه ببعـض الكفـرة فـي ذلـك ، ولأنـه خـلاف مـا شـرعه الله.
Mengenai salaam dengan isyarat maka itu tidak diperbolehkan sebab menyerupai orang2 kufar dalam hal tsb. Dan sebab bertentangan dng apa yg Allah syari'atkan.

 لكـن لـو أشـار بيـده إلى المـسلم علـيه ليفهـمه السـلام لبـعده مـع تكلـمه بالسـلام فــلا حـرج فـي ذلك لأنـه قـد ورد مـا يـدل عـليـه.
Akan tetapi jika melambaikan dengan tangannya kepada muslim yg lain untuk  mempahamkan salaam  bersamaan dng dirinya mengucap salaam ( melambaikan tangan sambil mengucapkan salam ) maka tidaklah berdosa dalam hal itu sebab sudah ada dalil atasnya.

 وهكـذا لـو كـان المـسلم علـيه مشـغولاً بالصـلاة فـإنه يـرد بالإشـارة كـما صحـت بـذلك السـنة عـن النبـي صلـى الله عليـه وسـلم .»
Demikian juga jika seorang  muslim sibuk dalam urusan sholat ( sibuk dalam keadaan sholat ) maka disukai ( baginya ) dng menggunakan isyarat seperti apa yg telah di anjurkan dalam hal itu yg datang dari nabi sholalllah 'alayhi wasalam.


  المصــــدر
 فتاوى اسلامية(4\406)
Referensi : Fatawa Islamiyah Juz 4 halaman 406.

Saturday, March 16, 2019

Fatwa Syaikh Utsaimin Mengenai Cara Mengucapkan Salam




ڪيـفـيـة السـلام ورده ؟
Bagaimana cara mengucapkan salam ?


 هـل يـقال للـواحـد :
〘السـلام علـيك〙 أم 〘السـلام علـيكم〙؟
Salam apa yang di ucapkan kepada 1 orang ?
Apakah dengan mengucapkan "assalaamu 'alaykum" ataukah " assalaamu 'alayka" ?

:للشــيخ العـلامــہ
محمـد بـن صــالح الـ؏ـثيمين
ـ رحمـہ اللّـہ تـعالـﮯ ـ
Oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin


السُّــــــــــؤَالُ :☟
Pertanyaan :
⇦مـا هـي صـيغة السـلام؟
Bagaimana sighat / lafadz salam ?

الجَـــــــــوَابُ :☟
Jawaban :

↤ « السـلام أن تقـول
•• السـلام علـيك إذا كـان واحـداً
•• والسـلام عـليكم إذا كـانوا جمـاعة
Salam diucapkan dengan bentuk ucapan:
"Assalaamu 'alayka jika diucapkan kepada satu orang"
"Assalaamu 'alaykum jika diucapkan kepada banyak orang "

 الـدليل : أن رجـلاً جـاء فدخـل المسجـد وصـلى صـلاةً لا يطـمئن فيـها، ثـم جـاء إلـى الرسـول صـلى الله عـليه وسلـم، فـقال :
〘 السـلام علـيك يـا رسـول الله! فـرد علـيه السـلام، وقـال : ارجـع فصـل فـإنك لـم تـصل 〙
Dalil : bahwasanya ada seorang pemuda yang datang kemudian masuk ke dalam masjid dan mendirikan sholat dengan tidak thumaninah ( khusyu / tenang ) kemudian pemuda tadi mendatangi kepada rosulullah dan mengucapkan "assalaamu 'alayka yaa rosulullah", kemudian rosulpun membalas atasnya salam dan berkata : bangunlah dan sholatlah lagi karena sesungguhnya engkau 
belum melakukan sholat".

 وإذا كـنت تخـاطب اثنيـن فـقل : الـسلام علـيكم لأنـه يجـوز مـخاطبة الاثنـين بصيـغة الجـمع
Dan jika yang di ajak bicara ada 2 orang, maka ucapkan : "assalaamu 'alaykum" oleh sebab diperbolehkan jika yang di ajak bicara 2 orang menggunakan sighat jamak ( atau menggunakan dhomir Kum ).


 وإذا كـنت تسـلم علـى أمـك مـاذا تقـول؟ السـلام علـيكِ يـا أمـي! لمـاذا؟ لأن الكـاف إذا خـوطب بهـا امـرأة تكـون مكسـورة
Dan bagaimana mengucapkan salam jika salam tsb ditujukan kepada ibu-mu ? Assalaamu 'alayki yaa ummi ! Kenapa ( menggunakan alayki ),  ? Sebab huruf Kaf jika ditujukan kepada perempuan maka harokat nya menjadi kasroh ( dibaca Ki ).


 وإذا دخـلتَ علـى خـالاتك وهـن أربـع أو خـمس مـاذا تقـول؟ السـلام عـليكن ورحـمة الله وبـركاته لأن الكاف للخـطاب فتكـون عـلى حـسب المخـاطب
Dan jika kamu masuk ke ruanganmu dan didalamnya ada 4 atau 5 orang perempuan, bagaimana mengucapkan salamnya ? maka ucapkanlah assalaamu 'alaykunna warrahmatullah wabarakaatuh sebab huruf Kaf ditujukan kepada jumlah orang yang diajak bicara ( yaitu perempuan yang jumlahnya banyak ).


 وبمـاذا يـرد المسـلم علـيه؟
يعنـي يقـول : السـلام عليـكم ورحـمة الله وبركـاته ، سـلم عليـك، قـال : السـلام علـيك ورحمـة الله وبـركاته تقــول : عليـكم السـلام ورحـمة الله وبـركاته بالـواو أو بـدونها؟
Kemudian dengan cara apa jika seorang muslim ingin mengucap salam ? apakah dengan mengucapkan :
Assalaamu 'alaykum warrahmatullahi wabarakaatuhu, Salam 'alayka, Salaam 'alayka warahmatullah wabarakaatuhu , 'alaykum salaam warrahmatullah wabarakaatuhu dengan penambahan huruf Wa ataupun tanpa penambahan Wa ??

 بالـواو ، وبـدونها أيـضاً ، يعـني : 〘وعـليكم الـسلام 〙أو تقـول 〘 عليكـم السـلام 〙الواو أفـضل وبـدونها جـائز
Jawabannya adalah dengan penambahan huruf Wa atau tanpa dengan penambahan huruf Wa yaitu : wa 'alaykum salaam atau mengucapkan 'alaykum salaam. Dengan penambahan huruf Wa itu lebih utama namun tanpa penambahan huruf Wa itu hukumnya boleh.


: مـا تـقولون فـي رجـل قـلنا لـه : السـلام عليـك، فـقال :
۞ أهـلاً ومـرحباً، وحـياكم الله وتفـضل واليـوم يـوم سـرور، وهـذا مـن أفضـل الأيـام عنـدنا، وفـقك الله وزادك علمـاً وتقـوىً وهـدىً أيكون قـد رد السـلام؟
Apa yang kalian ucapkan kepada seorang pemuda jika kami mengucapkan kepada dia Assalaamu ‘alaykum ?Kemudian pemuda tadi menjawab : 
"Ahlan wa marhaban wa hayaakumullah, wa tafdhil wal yauma yaumu suruuri wa hadzaa min afdholul ayaam ‘indanaa wa faqokallohu wa zaadaka ‘ilma wa taqwa wa huda”
Apakah jawaban salam yang seperti ini adalah jawaban salam yang semisal dengan ucapan salam di awal ?

 مـا رد السـلام مـع أنـه ذكـر سـطرين يمـكن أن فـيها رد السـلام
Tidaklah itu termasuk jawaban yang serupa untuk jawaban ucapan salam, meskipun di jawaban itu bisa terucap 2 kalimat yg didalamnya terdapat jawaban salam.  


 أقـول : لـو أن الإنسـان مـلأ الـدنيا كلـها بـردٍ ليـس فيـه علـيك السـلام
فـإنه لا يـعد راداً للـسلام ويكـون آثمـاً
Syaikh Utsaimin berkata : jikalah manusia hilang dari dunia ini semuanya oleh sebab kedinginan maka tidaklah didalamnya bagimu keselamatan.
Maka oleh  itu tidak diperbolehkan menjawab dengan ucapan diatas ( sighat ahlan wa sahlan wa marhaban.......) dan itu adalah dilarang / haram.


 لأن رد السـلام واجـب بالـمثل أو أحـسن، لقـول الله تبـارك وتـعالى : 〘 وَإِذَا حُـيِّيتُمْ بِتَحِـيَّةٍ فَحَـيُّوا بِأَحْـسَنَ مِـنْهَا أَوْ رُدُّوهَـا〙
Sebab menjawab salam itu wajib dengan yg semisal atau yg lebih baik melalui firmannya Allah berfirman :”Dan jika kalian diberi penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yg lebih baik atau yang serupa dengan penghormatan itu”
( An Nisaa : 86 )


 دروس وفـتاوى الحـرم المـدني لابن عثيمين〘1/81〙
Diambil dari Durus Wa Fatwa Al Haram Al Madani Li Ibnu Utsaimin  Juz 1 Halaman 81.

Sunday, March 10, 2019

URGENSI AQIDAH ISLAM DALAM KEHIDUPAN PRIBADI DAN MASYARAKAT ( part 1 )


Sudah lama saya tidak menulis mengenai aqidah, terakhir tulisan aqidah adalah pada tahun 2015 dan belum saya lanjutkan. Saya coba lanjutkan mengenai urgensi ( seberapa penting ) aqidah islam dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Urgensi aqidah islam dalam kehidupan pribadi dan masyarakat ada beberapa hal yaitu :

MEMBEBASKAN MANUSIA DARI TUNDUK DAN PENGHAMBAAN KEPADA SELAIN ALLAH. 
Seorang yang beraqidah islam hanya menyembah dan tunduk kepada Allah dan menjauhi segala bentuk ketundukan dan penghambaan kepada selain Allah. Karena yang berhak untuk disembah dan diberikan ketundukan secara mutlak hanyalah kepada Allah.

Seorang yang beraqidah islam meyakini bahwa yang maha kuasa hanyalah Allah. Yang berkuasa mendatangkan kebaikan dan menghilangkan keburukan hanyalah Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  
    
Dan jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS. Al An'am : 17 )

Oleh karena itu rosulullaah menyuruh kita untuk hanya memohon pertolongan kepada Allah seperti yang sabdakannya, : " Dan jika kamu minta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah..." ( HR. Tirmidzi)

Dengan demikian seorang muslim tidak bergantung kepada siapapun kecuali kepada Allah.
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim ( yang berserah diri kepada Allah )". ( QS. Ali Imron : 64 ).


MEMBANGKITKAN JIWA BERANI DAN CINTA MATI SYAHID DEMI KEBENARAN.
Aqidah islam akan melahirkan manusia-manusia pemberani dan cinta mati syahid, karena islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini sudah Allah tentukan dan sudah Allah takdirkan. Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah dan telah tertulis di lauhul mahfudz. Allah berfirman :

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ  

Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. ( QS Ali Imron : 145 )

يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ 

Niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui. ( QS Nuh : 4 )

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ 

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. ( QS Al 'Araf : 34 )


كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan." ( QS Al 'Ankabut : 57 )





bersambung ke part 2 ........